Bagaimana tidak sumber sekaligus konsumen berinisial K memaparkan kepada harianfikiransumut.com, bahwa dirinya sangat kecewa atas pelayanan bengkel sepeda motor itu dan ia merasa di kibuli oleh salah seorang mekanik di bengkel tempat dirinya memboring sepeda motornya.
K menjelaskan bahwa pada tanggal 28 mei 2020 K menemui Mekanik bengkel berinisial P untuk boring sepeda motor dan mengganti As sepeda motornya sekaligus mengeluarkan kocek Rp.700.000 untuk biaya dengan kesepakatan lisan satu hari selesai dikerjakan.
Kekecewaan K berpuncak setelah tiga hari keluar dari bengkel mesin sepeda motor K oli nya kembali merembes dibawah mesin, K kembali kebengkel dan mempertanyakan hal itu kepada P lantas P menjelaskan" bahwa oli yang merembes itu biasa pakingnya itu bang ganti aja pakingnya". jawab P dengan enteng
"Bang yang namanya boring apa lagi sudah turun mesin pasti itu kompelit bang paking nya sudah di ganti baru, masa oli nya masih merembes bang". ujar K saat mendengar jawaban P
Oleh karena itu K meminta" kepada warga masyarakat kota tebing tinggi untuk mewaspadai bengkel sepeda motor serta mekanik kaleng-kaleng (red) agar tidak menjadi korban seperti dirinya". Pinta K
K juga berharap kepada dinas terkait khususnya dinas perizinan dan Sat pol PP kota tebing tinggi untuk memeriksa kelengkapan dokumen bengkel sepeda motor tersebut. Harap K
Hingga pemberitaan ini di piblikasikan
P saat hendak dikonfirmasi harian fikiransumut.com terkait merembesnya oli sepeda motor K sayang tidak ketemu dikarenakan" P tidak masuk kerja". Kata salah seorang yang berada didekat bengkel itu dan namanya enggan di publikasi. Senin (15/6/2020)
Lebih lanjut K mengungkapkan, gerah dan risi melihat oli terus merembes pada mesin sepeda motornya K memutuskan untuk membawanya kebengkel lain dan akhirnya persoalan oli yang merembes selesai dikerjakan oleh bengkel lain dan hasilnya memuas kan hati K. Selasa ( 16/6/2020). ( Nazli )
