Produksi Ratusan Ton Buah Sawit PTPN III Silau Dunia Dibiarkan Membusuk.

harianfikiransumut.com : Serdang Bedagai – Ratusan ton buah sawit sebagai komoditi produksi PTPN III Silau Dunia Distrik Serdang 1 (Diser 1) dibiarkan membusuk di pohon dan sebahagian lagi yang telah dipanen tidak diangkut dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Biji sawit (Brondolan) juga dibiarkan berserakan dan tidak diangkut hampir di setiap tanaman menghasilkan.

PTPN III Distrik Serdang 1 kerap bermasalah dengan indikasi kuat menjadi sarang berkumpulnya para koruptor yang menggurita dan sudah berlangsung dalam rentan waktu yang sudah cukup lama dengan pola kinerja yang kurang peduli dan cenderung tidak becus mengacu kepada kondisi areal yang begitu memprihatinkan disebahagian besar wilayah HGU nya .

Mekanisasi standart Pengerjaan Operasi (SPO) diberbagai lini kerja disinyalir sangat amburadul realisasinya dan sangat sarat aroma tajam indikasi korupsi dikebun ini.

Pekerjaan perawatan hampir disemua unit kebun Diser 1 rawan permasalahan tanpa penerapan nyata slogan kerja Sinergi Profesional dan Integritas (SIPro) konon pula Jujur Tulus Ikhlas (JTI) sebagai acuan dasar dalam menunaikan tanggung jawab kinerja diseluruh PTPN BUMN Holding Perkebunan Nusantara .

Selain maraknya kasus brondolan yang merupakan aset hasil produksi yang mengalami penelantaran dan dibuang dengan sengaja dalam skala besar bernilai kerugian cukup signifikan berdasarkan temuan fakta lapangan jelas mengangkangi SK direksi terkait panen bersih (Zero brondolan) seperti arahan tegas Direksi Beberapa waktu lalu ” Butir Brondolan bernilai rupiah ” .

Temuan Buah restan membusuk akibat tidak diangkut dengan tonasi cukup besar juga sangat mengejutkan dan mulai terkuak di wilayah areal HGU PTPN III Diser 1 ini hampir disetiap unit kebunnya,seperti Kebun Gunung Pamela,Gunung Para dan Kebun Silau Dunia dengan indikator ketidak pedulian dengan unsur kesengajaan .

Pantauan reporter media ini di areal Kebun Silau Dunia,tampak hampir di semua areal Tanaman Menghasilkan (TM) menghutan tidak terawat dan tidak terjamah Pemeliharaan (PML) seperti diareal afdeling 1 , afdeling 2 Kebun Silau Dunia dengan kondisi yang sangat memprihatinkan dengan luas arealnya mencapai ribuan hektare.

Hampir sebahagian besarnya lahan Kebun ini mengalami kondisi yang sama bahkan parahnya lagi banyak yang tidak dapat dijangkau akibat rimbunnya semak belukar seperti hutan. Kemana dana perawatan pertriwulannya? Jika mengacu kepada kondisi areal dugaan kuat anggaran perawatan di PTPN III sudah bertahun-tahun ditelan secara koruptif.

Areal afdeling 1 disertai sebahagian berbatasan areal afdeling 2 PTPN III Diser 1 Kebun silau dunia tampak pemandangan mengenaskan sekali dimana ratusan hektare produksi sawit yang menjadi komoditi target utama produksi andalan HOLDING Perkebunan dengan biaya yang sudah dianggarkan dalam jumlah besar tampak tidak dipanen dan dibiarkan membusuk dipohon dengan tonasi mencapai ratusan ton ditengah areal yang menghutan.

Disinyalir dalam menutupi aksi korupsi yang tumbuh subur di Manajemen kebun Distrik Serdang satu (DISER 1) ini yang mulai terendus kepermukaan Manajemen mulai melakukan aksi instan dengan segera memoles dengan cepat arealnya dibahagian depan maupun akses yang tampak dari jalan (wajah) untuk menutupi kinerja koruptifnya selama ini sementara areal bahagian dalam masih tampak hancur memprihatikan tanpa dapat di tipu menipu sesuai investigasi media di hampir semua areal HGU kebun ini secara menyeluruh .

Salah satu pimpinan Asisten Tanaman Afdeling 1 Hutahaean bersama mandor satunya bermarga Sinaga saat dikonfirmasi mengenai pertanggung jawaban mengenai areal yang cukup parah dan penelantaran ratusan ton buah membusuk tidak dipanen ini, mengakui kondisi demikian memprihatinkan.

“Saya akui parahnya areal kebun ini , bahkan temuan saya sendiri sangat banyak , tapi tolong jangan diungkap , sebab budaya kerja di N3 ini taulah abg jika dikuak kepermukaan kinerja manajemen maka saya yang akan kena imbasnya , kondisi ini saya telan bulat ” jelas asisten ini.

Hingga berita ini diturunkan Manejer Unit Kebun Sitorus , General Manejer Distrik Serdang satu (GM Diser 1) Arsam Edwin Lubis dan Direktur Pelaksana (Dirpel) Ahmad Haslan Saragih dan Dirut Holding Muhammad Abdul Ghani belum berhasil dimintai keterangan nya terkait dugaan korupsi anggaran pemeliharaan dan penelantaran ratusan ton buah busuk tidak dipanen di PTPN III Silau Dunia.(Manotar/red)
Komentar

Berita Terkini