Isu Berkembang, Kampung PT. Pertamina EP Rantau Berlakukan Lockdown.


harianfikiransumut.com - Aceh Tamiang : Isu diberlakukannya lockdown di kampung PT. Pertamina EP Rantau Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang di pertanyakan Oleh banyak warga.

Hal itu pun menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat sekitar kampung PT. Pertamina EP Rantau tentang isu diberlakukannya lockdown.

Bahkan menjadi hal yang patut di pertimbangkan, jika kebijakan perusahaan memberlakukan lockdown.

Menanggapi isu tersebut, Sabtu, (16/5/2020) melalui pesan WhatsApnya, Legal & Relation PT. Pertamina EP Rantau, Fandi Prabudi kepada harianfikiransumut.com menyampaikan bahwa isu lockdown itu tidak benar, sebutnya.

Diakuinya bahwa saat ini pihaknya memperketat akses keluar masuknya  saja melalui pengamanan dan  penjagaan oleh security di pintu gerbang PT. Pertamina EP Rantau.

Namun, kata Fandi Prabudi, 
mengingat dan menimbang kondisi covid-19 saat ini,, maka sebagai obvitnas berkewajiban menjaga kelangsungan produksi Migas Nasional yang merupakan hajat hidup orang banyak.

Jika tidak ada keperluan mendesak(urgensi) untuk masuk kedalam dan bukan sebagai  pekerja, hendaknya jangan memaksakan diri untuk masuk kedalam komplek perumahan PT. Pertamina, sebutnya.

Secara teknis, pihak PT. Pertamina EP Rantau belum memiliki alat untuk pendeteksi gejala covid secara cepat, jadi marilah sama sama kita saling menjaga dan menghormati kondisi saat ini, harapnya.

Disebutkan, bahwa didalam komplek Pertamina hanya tersedia fasilitas kantor dan perumahan pekerja saja, dan tidak tersedia  fasilitas umum berupa pasar untuk memenuhi kebutuhan warga sehari hari.

Perlu kami sampaikan bahwa sebagai obvitnas, PT Pertamina memilik kewenangan tersendiri, yakni protokol pengamanan seperti diberlakukannya di komplek Kodim dan komplek Batalyon, paparnya.

Oleh karena itu, isu lockdown itu tidak benar, akan tetapi pihak perusahaan hanya berusaha untuk  meminimalisirkan penyebaran virus covid-19 dengan memperketat keluar masuknya bagi warga yang tidak mempunyai kepentingan secara mendesak, tutup Fandi Prabudi mengakhiri pesan WhatsApnya, (pakar).
Komentar

Berita Terkini