Banjir Menerjang Dua Kecamatan Di Lampung Selatan


harianfikiransumut.com : Lampung Selatan -  Puluhan hektar padi di Ketapang dan Bakauheni Lampung Selatan siap panen rusak parah dengan kondisi tanaman padi roboh diterjang air dan ada juga yang tertibun pasir akibat tanggul kali ruguk jebol . Atas kejadian ini puluhan petani penggarap dan petani pemodal alami kerugian hingga ratusan juta rupiah.

Darani salah seorang petani dari Dusun 01 Desa Ruguk mengatakan akibat tanggul kali ruguk jebol puluhan hektar padi siap panen rata dengan tanah bahkan ada yang terimbun pasir. Hal ini dikatakanya di areal persawahan Desa Ruguk Kecamatan Ketapang  Pada Selasa 05/05/2020.

"Akibat tanggul jebol puluhan hektar padi siap panen rusak parah , sampah , pasir menimbun padi , saya sendiri ada sawah setengah hektar rusak , pokoknya cuma bisa elus dada bang , pokoknya rugi yang ada untuk petani tahun 2020 ini."Keluhnya.

Hal senada dikatakan Humas KTNA Lampung Selatan Ahmad Widodo ditempat yang sama.

"Saya sengaja turun langsung untuk lihat kondisi tanaman petani , saya sendiri merasakan kerugian tahun ini, jagung harga anjlok tidak pulang modal ditambah tanaman padi hancur." Terangnya.

Humas KTNA Lampung Selatan ini juga menambahkan .

"Kita banyakin sabar , memang ujian buat petani sejak musim tanam dengan atasi serangan hama penyakit biaya produksi membekak luar biasa 2 kali lipat , giliran panen harga anjlok. Sekarang padi kita yang siap panen pun hancur tak bisa dipanen."Imbuhnya.

Ahmad Widodo juga mengatakan ada padi yang sudah diarit milik petani Dusun Cilacap hanyut terbawa air .

"Ada padi saudara tani kita di Cilacap yang sudah diarit hanyut kebawa banjir , data yang saya dapat milik lima petani . Dan kemungkinan besar padi mereka terbawa air ke laut." Terangnya.

Widodo mengharap Pemerintah dan semua pihak segera turun , dan memperhatikan nasip petani yang rugi akibat bencana banjir dan akibat dampak virus corona sehingga harga anjlok.

"Saya berharap Pemerintah segera beri berhatian akibat bencana banjir ini , dan sekaligus mencarikan solusi terbaik untuk para petani yang saat ini kesulitan dan kerugian karna anjloknya harga , petani saat ini semua merugi bisa pulang modal usaha saja sulit." Pungkasnya. (Suradi/Dede)
Komentar

Berita Terkini