Pelaku Eksportir Kopi Diminta Jujur Soal Harga

harianfikiransumut.com - Bener Meriah : Menyikapi kurs dolar Amerika yang tembus sampai 16.310,50 Rupiah Indonesia, anggota DPRK Bener Meriah Yuzmuha meminta kepada pelaku eksportir kopi agar jujur terhadap petani kopi khususnya di dataran tinggi tanoh Gayo.


Seperti kita ketahui, Amerika adalah negara penampung kopi terbesar. Sampai hari ini, negeri Paman Sam tersebut tidak melakukan kebijakan Lockdown terkait dengan Covid-19 atau virus corona, katanya, Jumat (20/3/2020 ) di ruang Komisi B DPRK setempat.


Anggota DPR Kabupaten Bener Meriah dari Partai Aceh (PA) Yuzmuha menyampaikan, berkaitan dengan pernyataan beberapa pelaku usaha eksportir di daerah ini, kita meminta pelaku usaha eksportir agar jujur terhadap petani terkait dengan harga. Pasalnya dolar hari telah menunjukan mencapai 16 ribu lebih. Logikanya jika nilai dolar seperti itu maka peningkatan secara signifikan, terhadap petani kopi yang ada di Kabupaten Bener Meriah maupun di Kabupaten Aceh Tengah, terang Yuzmuha.


Lebih lanjut di sampaikan Yuzmuha, dari pandangan kita hari ini ada yang sudah closing salah satu pengusaha di Bener Meriah, adalah kolam cafe dan kita tidak tahu sampai kapan mereka membuka usahanya. Intinya dari data yang kita terima hari ini dari kawan-kawan eksportir dari PT Arwis dan Baburayan, harga kopi berkisar 5,3 sampai 5,6 dolar. Mereka sudah tandatangani kontrak dengan pembeli yang ada di Amerika hari ini.


"Hari ini kita meminta pelaku eksportir jujur saja kepada petani kita yang ada di Gayo. Nah, harusnya dengan kisaran harga kopi hari ini yang sudah menunjukan 5,6 dolar. Jika kita kurskan ke rupiah, itu mungkin angkanya sudah mencapai 89.600 dan sampai hari ini pembeli yang ada di Amerika Serikat itu belum menutup perusahan mereka. Hanya saja dari badan sertifikasi fair trade di dunia hari ini menunda pengumuman apakah dilanjutkan pameran kopi Amerika pada 23-26 April 2020 itu. Sampai hari ini belum diumumkan oleh fair trade," ujarnya.


"Di situ saja yang kita lihat ada kendala di luar negeri keterkaitan dengan covid-19. Sisanya berkenaan dengan dolar kita menyikapi memang ada beberapa faktor yang mempengaruhi kopi kita hari ini agak kurang lancar," tambahnya.


Kendatipun demikian, kita menilai ada permainan-permainan yang dapat merugikan petani itu sendiri. Hal ini kita buktikan, penampung kopi terbesar di dunia masih normal. Mereka masih membeli kopi kita dengan harga-harga yang sudah disepakati awalnya yaitu berkisar 5,3 sampai 5,6 dolar.


Dengan naiknya harga dolar yang mencapai 16 ribu lebih, seharusnya harga kopi yang ada di Bener Meriah itu signifikan meningkat.


"Saya pikir dengan persoalan yang terjadi hari ini di Kabupaten Bener Meriah, kita di DPRK sifatnya sangat peduli persoalan ini. Maka nanti rencananya kita akan membahas di Komisi dulu dan kita dorong DPR di Minggu depan untuk melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) keterkaitan dengan beberapa pelaku usaha eksportir yang ada di wilayah Tengah atau pun pelaku usaha eksportir yang ada di Medan Sumatera Utara," tegas Yuzmuha


Artinya dapat kita sampaikan, pasar kopi hari ini masih berjalan dengan normal. Hanya saja beberapa. pelaku usaha menurut pandangan kita memamfaatkan kesempatan ini, papar anggota Komisi B DPRK Bener Meriah itu. (Das)
Komentar

Berita Terkini