KTNA Lampung Selatan Harapkan Harga Jagung Stabil

harianfikiransumut.com - Kampung Selatan : Saat yang ditunggu para petani adalah tibanya musim panen , demikian juga dengan para petani jagung di Kabupaten Lampung Selatan.  Setelah alami kemarau panjang hingga musim tanam mundur dan para petani berjibaku merawat tanaman jagung mereka,  termasuk pengendalian serangan ulat grayak, kini tiba saatnya petani tersenyum karna musim panen jagung tiba.

Namun apa yang diharapkan para petani ternyata jauh dari kenyataan, mereka siang - malam berharap setelah keluarkan biaya tinggi saat panen harga jagung bisa stabil, namun ternyata musim panen tahun ini harga jagung ditingkat petani dirasa petani sangat rendah.

Dari hasil penelusuran wartawan dibeberapa kecamatan,  harga jagung pipilan ditingkat petani berkisar antara Rp.2.100 - 2.150 / Kg.  Sementara harga digudang untuk jagung asalan setelah dipotong kadar air dan lainya (Basis Red) dikisaran harga Rp.3.500 - Rp.3.550 / Kg.

Beberapa orang petani mengaku sangat getir menerima kenyataan saat ini,  karna biaya yang mereka keluarkan dan waktu 6 bulan untuk mengolah lahan hingga panen jagung tidak seimbang dengan hasil yang mereka dapatkan. Menurut petani jika dikalkulasikan dengan harga saat ini maka petani mendapatkan sisa hasil usaha Rp.450.000 - 800.000 / Hektar.

Ujar beberapa orang petani diantaranya,  Wahono,  Pajar Sutrisno Petani dari Kecamatan Penengahan.  Basuki,  Sudardi Petani dari Kecamatan Ketapang, Misiran petani Kecamatan Sidomulyo.

Sementara itu saat dimintai tanggapanya Humas Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Lampung Selatan,  Ahmad Widodo mengatakan,  Memang biaya budidaya jagung tinggi maka perlu adanya kesetabilan harga.

"Sekarang kita coba itung, 1 hektar untuk budidaya jagung musim ini bisa mencapai Rp.10 juta - Rp.11 juta,  Kalau jagung perhektar bisa dapat 7 ton dengan harga Rp.2.100 berarti dapat uang Rp.14.700.000 , setelah itu dikurangi biaya babat,  kupas,  giling,  angkut tinggal sisa berapa?  kalau hitungan saya sisa bersihnya Rp. 900.000 untuk satu hektar.  Rp. 900.000  ini yang didapat petani selama 4 bulan mereka menunggu saat panen."Terangnya.

Humas KTNA lampung Selatan ini berharap kiranya Pemerintah bisa segera mengambil langkah tepat agar harga jagung bisa segera stabil,  dan menghimbau petani agar jangan memaksakan panen jika umur jagungnya belum saat tepat panen.

"Kami (KTNA Red) Pemerintah segera melakukan tindakan tepat agar harga jagung segera bisa stabil diharga Rp.4.200 / Kg basis gudang,  dan saya himbau petani tidak memanen jagungnya bila belum tua karna  jagung yang terlalu basah akan pengaruhi biaya pengolahan (Pengopenan) jagung di gudang tinggi,  ini akan turut pengaruhi harga ditingkat petani."Pungkasnya. (Suradi)
Komentar

Berita Terkini