KEPSEK SLB SALAK DIDUGA SELEWENGKAN DANA BOS DAN MANIPULASI DATA SISWA

harianfikiransumut.com-Pakpak Bharat : Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Salak diduga selewengkan Dana Bos tahun 2019 yang sasaran diperuntukan sekolah tersebut. Dimana saat pantuan media dan wawancara langsung kepala sekolah di Kantornya (6/02/2020) kemarin, terdapat beberapa kejanggalan disekolah tersebut.

Seperti yang tertuang dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) SLB Negeri Salak Tahun 2019, dimana pagu awal BOS sebesar Rp.120.000.000-, untuk dipergunakan sekolah tersebut dengan pencairan per/triwulan melalui Bank Sumut A.n BOS SMPLB SLB NEGERI SALAK.

Anehnya Kasek mengatakan, dasar untuk membuat RKAS BOS 2019 katanya berdasarkan banyaknya jumlah siswa disekolah tersebut hingga mencapai Ratusan juta Rupiah yang diperoleh, Kasek mengatakan jumlah siswanya kurang lebih 60 orang ditiga tingkat yaitu SD,SMP dan SMA.

"Itu kalkulasinya berdasarkan jumlah siswa kita, untuk siswa SD ada sekitar 20 siswa, SMP sekitar 20 siswa dan SMA 20 siswa, dan dari jumlah tersebut kita dasarnya" Jelas kasek saat dikonfirmasi,06/02/2020) kemarin dikantornya.
Dikatakanya lagi untuk tingkat SMA mendapat Rp. 2.000.000/Siswa/tahun, SMP Rp. 1.750.000/siswa/tahun dan untuk Siswa SD Rp. 750.000/siswa/tahun,

Kejanggalannya SLB tersebut bisa capai Rp. 120.000.000- untuk tahun 2019 kemarin sementara setiap tingkat itu berbeda nominal/siswa dalam pertahunya, dan Kasek tersebut membenarkan itu kalkulasi dasarnya dalam laporan RKAS 2019.

Tidak hanya itu, pantauan media ini langsung kelapangan melihat disekolah  jumlah siswa disekolah tersebut tidak ada mencapai 60 siswa, bahkan dalam satu tingat itu tidak ada mencapai 10 siswa. Diduga kepala sekolah memanipulasi data kesiswaannya untuk menyusun laporan RKAS tahun 2019 lalu.

Dalam RKAS tersebut juga tertuang Pembelian Bahan  Keterampilan Perikanan, kenyataannya dilapangan tidak ada ditemukan jenis ikan dimaksud dan serta pakanya bahkan ditemukan kolam ada yang kosong sama sekali tanpa air, padahal peruntukanya dalam RKAS ada disebut pembelian benih ikan nila biasa, ikan lele,ikan nila merah lengkap dengan pakan ikan kecil, sedang dan besar.

Saat dikonfirmasi media ini terkait realisasinya, Kepala Sekolah Luar Biasa Negeri Salak MT,(06/02/2020) kemarin, Mengatakan sudah melakukan pembelian pakan dan benih ikan tersebut dan sudah lengkap,
" Kita sudah lakukan pembelian berbagai jenis bibit ikan, dan kita merawatnya. Ada itu beberapa petak kolam kita" Jawab Kasek.
Saat media pantau dan melihat kolam tersebut kenyataannya ikan dalam kolam kosong, bahkan ada petak kolam yang kosong tanpa ada air, hanya ditemukan beberapa ikan lele dalam petak tersebut.

Ketika media bertanya kolamnya kenapa kosong, kepsek mengatakan ikannya mati.
"Ikan ini banyak mati pak, kita udah berapa kali ganti bibit tapi mati gak kita hitung yang mati" katanya.

Diwaktu yang sama, lingkungan sekolah tersebut juga terlihat kurang perawatan, terdapat taman yang semak beberapa bagian halam ditumbuhi gulma, padal di RKAS juga tertuang Pemeliharan Taman Sekolah untuk pembelian Gunting Rumput 6 buah, Roundhap 10 botol, Bensin utk mesin babat 40 liter, Obat perangsang Buah 10 botol, Obat perangsang Bunga 10 botol, Kompos 30 zak dan Pupuk Urea kemasa 50 kg sebanyak 10 zak.

Untuk itu diminta kepada pihak terkait baik pemerintah Provinsi Sumatera dan pihak Hukum segera bisa menelusuri realisasinya dan membasmi yang sifatnya korupsi atau penyelewengan uang negara demi kemajuan berbangsa dan bernegara di NKRI ini.(Jandry Manik).
Komentar

Berita Terkini