harianfikiransumut.com - Aceh Tamiang : Dikabarkan kedua warga tersebut bernama Suwarno(47) dan Hadi Pratama(23) warga kampung Harum Sari yang tersesat saat mencari kayu alim pada pukul 08.30 wib 27 Maret 2020 lalu.
Hal itu dibenarkan oleh Ketua SAR Aceh Tamiang Khairul melalui Sekretarisnya Surya Darma ketika dikonfirmasi via selulernya, Minggu (29/03/20) malam.
Dijelaskannya, bahwa Satgas SAR Aceh Tamiang dan Pos SAR Langsa menerima informasi dari Camat Tamiang Hulu pada pukul 06.30 wib Minggu (29/03/20) bahwa dua orang pencari kayu alim diduga tersesat dan hilang di kawasan Hutan Desa Harumsari Kecamatan Tamiang Hulu Kabupaten Aceh Tamiang.
Dikatakannya, bahwa pada tanggal 27 Maret 2020 sekitar pukul 08.30 wib, Kedua korban bersama 1 orang temannya yakni Udin pergi kehutan Desa Harumsari untuk mencari kayu alim.
Saat mencari kayu alim kedua korban terpisah dengan temannya, diketahui kedua korban merupakan satu keluarga yakni Ayah dan Anaknya.
Kemudian, sekira pukul 18.30 wib pada 27 Maret 2020, Udin berhasil kembali, sementara kedua korban sampai hari ini belum kembali, kata Surya Darma.
Selanjutnya, sekira pukul 07.30 Wib Ketua Satgas SAR Aceh Tamiang Koordinasi Ke POS SAR Langsa dan Kalak BPBD Aceh Tamiang untuk memerintahkan personil Satgas SAR Aceh Tamiang menuju ke lokasi untuk melakukan pencarian terhadap kedua Korban.
Pencarian Korban tersebut, disertai membawa 1 unit Rescue Car, 1 Set Pal Jungle Rescue, 1 Set Pal Medis, dan Alat Komunikasi uang telah dipersiapkan.
Sementara, menurut keterangan Informasi Camat Tamiang Hulu, Muhammad Nur mengatakan, bahwa pihaknya sempat berkomunikasi terhadap korban sekira pukul 11.00 wib Minggu, (29/3/2020).
Camat juga sempat menyarankan, agar korban dapat membakar kayu untuk menimbulkan asap sebagai petunjuk, sehingga petugas dapat dengan mudah untuk menemuinya.
Namun, beberapa saat kemudian, Nomor Kontak Korban tidak dapat dihubungi lagi, kemungkinan Baterai HP korban Lowbet(habis baterai), dan sampai pukul 20.00 wib Minggu (29/3/2020) ini, kedua korban belum juga kembali, sebut Camat Tamiang Hulu Muhammad Nur.
