Karyawan PT Rapp Tidak Hafal Pancasila, Putra Pelalawan Kecewa.

harianfikiransumut.com - Pelalawan :  Kdatangan Presiden Republik Indonesia, Ir Joko Widodo ke pabrik bubur kertas milik Perusahaan Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) pada Jumat (21/2) mendapat sambutan hangat dari masyarakat, banyak hal yang ingin disampaikan kepada orang nomor satu di Indonesia itu, terutama keluhan tentang aktivitas anak perusahaan APRIL Group tersebut agenda kedatangan jokowi peresmian PT ( Asia Pasifik rayon)Apr di pangkalan kerinci.

Presiden Jokowi didampingi sejumlah menteri yakni Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Perindustrian, Menteri PUPR Basuki serta Gubernur Riau Syamsuar.
Dalam sambutannya mengapresasi hadir nya PT Apr di kabupaten Pelalawan sudah barang tentu menambah perekonomian masyarakat.

Ada yang lucu dalam sambutan presiden RI Jokowi ini ketika Jokowi memberikan pertanyaan mengenai seputaran teknis pekerjaan kepada beberapa karyawan PT Apr ke atas podium, sontak presiden RI kaget ketika di minta sebutkan  butir butir Pancasila?
Salah satu karyawan PT rapp, tidak tau butir pancasila hingga dipandu oleh jokowi mengeja satu persatu butir butir  Pancasila,... seraya para hadirin bersorak-sorai terbahak bahak..seperti yang di lansir di Vidio FB Adi sukemi.


Tokoh pemuda kabupaten Pelalawan Dwi Surya pamungkas kepada harianfiksum,com mengaku kecewa dengan top management rapp, jaman now masih ada saja warga negara Indonesia yang tidak hafal pancasila, kejadian aneh ini sangat memalukan yang terjadi di podiom kehormatan Jokowi di sela sela kata sambutannya pada acara peresmian PT Apr pangkalan kerinci, ada salah satu karyawan inisial dw tidak hafal pancasila, sebaik nya pihak top management harus selektif untuk rekrutmen karyawan, apalagi tidak adanya penyerapan dari pada warga Tempatan tandas Dwi dengan nada kesal,

Saya meminta management agar menyeleksi ulang karyawan yang sudah masuk kerja, dan menjadikan sarat baku dalam perekrutan PT rapp, karna ada dugaan karyawan rekrutmen kebanyakan dari luar, yang nota benenya tidak paham Pancasila, hal ini sudah memalukan warga pelalawan terkhususnya, Warga pelalawan juga banyak yang sarjana kok, siap di tempatkan di bidang manapun, tuturnya lagi.

Selain itu TKA juga harus di tinjau ulang keberadaannya terkait virus Corona yang di isukan menyebar, dinas terkait harus andil dan croscek menganai status dan juga visa nya,tutupnya.(74)
Komentar

Berita Terkini