Empat Siswa SMKS Teruna Di Pecat Akibat Terlambat Dan Bolos Sekolah

harianfikiransumut.com - Padangsidimpuan : Empat siswa SMKS Teruna Kota Padangsidimpuan di pecat atau di keluarkan dari sekolah secara tidak hormat oleh pihak sekolah., Rabu, (15/1/2020).

Hal ini di sampaikan oleh ketua Lembaga MONITOR Provonsi Sumatra Utara Marajuddin.Hrp di dampingi koordinator lapangan Parlindungan Simamora.

Ke 4 siswa yang di pecat oleh kepala sekolah di antaranya Fachrul.Hrp, Yosi Jeremia ginting, Wiltan Prima Wijaya dan Saipul Bahri Siregar.

Ke empat siswa tersebut di keluarkan dari sekolah bersangkutan akibat melanggar disiplin, tidak masuk sekolah dan bolos sekolah, pemecatan tersebut merupakan pelanggaran biasa bukan pelanggaran yang melanggar Hukum Pidana seperti pemakaian Narkoba dan pencemaran nama baik sekolah, sebut Marajuddin.Hrp.

Sebagai lembaga MONITOR, Marajuddin.Hrp berharap supaya sekolah SMKS Teruna kota Padangsidimpuan ini mendapatkan tindakan keras dari pemerintah melalui dinas pendidikan Provinsi sumatra Utara, tegasnya.

Terlebih lagi, Kepala sekolah dalam pertemuan senin 14/1/2020 di ruang BK sempat mengatakan " kami tidak takut dinas pendidikan" dan kami tetap memecat ke 4 anak ini, kami tidak takut siapapun, sebut wakil kepala sekolah mewakili kepala sekolah Safwan Nenggolan.

Pada pertemuan, Rabu (15/1) bersama orang tua dari ke 4 murid tersebut yang tidak mau di sebutkan namanya mengatakan, "kami akan menuntut hak anak kami sesuai UU No.23 tahun 2014 tentang perlindungan Anak, ucapnya.

Yosi jeremia Ginting mengatakan selama ianya bersekolah di SMKS Teruna, selalu mendapat tindakan kekerasan, namun ianya tetap bertahan karena masih ingin sekolah, sebutnya.

Ianya berharap dinas pendidikan Provinsi Sumatara Utara dan pihak yang terkait dalam masalah ini dapat membaca dan mendengarkan jeritan hati kami, karena ke 4 siswa yang terkena pemecatan tidak hormat tersebut  saat berstatus murid kelas XII dan sebentar lagi akan menghadapi Ujian baik UAS, UAN, dan UNBK tahun 2020.

Jika dinas pendidikan dan pihak yang terkait dalam tidak menanggapi maka kami tidak dapat mengikuti ujian jelasnya.

Menurut pengakuannya, bahwa pemecatan tersebut tidak terlalu beralasan, karena kami hanya bolos dan keterlambatan masuk sekolah itu saja.

Alasan kami di pecat dan di keluarkan dari sekolah, hanya melanggar perjanjian tertulis,  kesalahan kami bukan melanggar tindak pidana, sebutnya, (AH).
Komentar

Berita Terkini