Banjir Di Nagori Totap Maja, Kecamatan, Tanah Jawa, Menelan Korban Jiwa


harianfikiransumut.com - Simalungun : Tingginya curah hujan di Kecamatan Tanah Jawa, mengakibatkan banjir dadakan di Nagori Totap Majawa, masyarakat dusun 3,4,5 Totap Rejo menjadi korban banjir, di perkirakan air buangan dari perkebunan PTPN IV unit Marihat penyebab banjir dadakan.

Hujan deras mengguyur Kecamatan Tanah Jawa dan sekitarnya sejak siang hingga sore, senin (11/11/2019), dusun totap rejo kembali banjir, luapan air menggenangi jalan dan perumahan warga.

Air setinggi orang dewasa, menghantam perumahan warga totap Majawa, PTN IV harus bertanggung jawab dengan kondisi yang di alami warga dusun Totp Rejo.

Air dadakan yang datang sudah di perkirakan dari lahan HGU Perkebunan Sawit PTPN IV, hal itu di jelaskan oleh Tokoh pemuda Azwar Anas, menurutnya," pihak perkebunan kurang koperatif menyelesaikan permasalahan air yang kerap datang saat hujan tutun, ungkapnya

"al hasil banjir dadakan sudah kami pastikan besar dan menggenangi jalan utama juga perumahan warga, ibu sri (45) menjadi korban dan meninggal dunia tersengat arus listrik, masyarakat di sini sudah 10 tahun merasakan banjir dadakan di saat musim penghujan tiba, kami sudah mengeluhkan hal ini kapada pemerintah dan PTPN IV namun hasilnya nihil, tutur Azwar.

Hal senada juga di sampaikan tokoh masyarakat, Edy Suwito, dirinya bersama beberapa gamot sudah  melapor kepada Kades Totap Majawa dan camat Tanah Jawa, untuk di pertemukan dengan Menejer perkebunan PTPN IV, untuk membahas permasalahan banjir, agar tak terjadi korban berikutnya, tutur Edy

Menurut keternagannya," pihak PTPN IV sudah berupaya melakukan penggalian dengan membuat saluran buangan, untuk mengurangi debit air, tapi pada kenyataannya air tetap besar saat hujan datang, ucap Edy Suwito

Permasalahan banjir di Nagori Totap Majawa belum ada penanganan yang serius dari PTPN IV, untuk menindaklajuti permasalahan banjir, masyarakat Totap Majawa berharap Gubernur Sumut Edy Ramayadi turun langsung melihat situasi yang terjadi, bila perlu Menejernya di ganti saja, ucap salah seorang warga yang sudah sengat kesal. (Sugianto Aziz)
Komentar

Berita Terkini