Asistensi dan Penyuluhan tentang pendidikan karakter dilakukan guna membekali dan memberikan pemahaman kepada masyarakat Desa Hutaraja Lamo, Kecamatan Sosa, Kabupaten Padang Lawas terhadap pendidikan karakter tersebut, Selasa (23/7/2019) seperti rilis Penerangan Kodim 0212/Tapanuli Selatan yang dikirim ke Wartawan Media Harianfikiransumut.com
Adapun peserta yang mengikuti berkisar 67 orang yang terdiri dari siswa SMA Negeri 1 Sosa.
Satgas TMMD pun melibatkan dinas pendidikan daerah setempat yang kali ini dihadiri Sekretaris Disdikbud Palas, Jupri Nasution serta H. Masri sebagai nara sumber untuk pemberian materi. Dari TNI, diikuti Wasbang, Serma Janter Siahaan dan Serda Bornok Siregar.
Adapun materi yang disampaikan yaitu terkait pendidikan karakter anak sejak usia dini. Pemateri penyuluhan yakni H.Masri sebagai nara sumber untuk pemberian materi.mewakili Kadis Pendidikan Kabupaten Padang Lawas.
Dalam materinya, H.Masri
mengatakan, "bahwa memperoleh pendidikan merupakan hak setiap anak.Sebuah bangsa tidak akan berkembang dan maju apabila penduduknya tidak memiliki pendidikan yang baik. Pendidikan adalah hal esensial untuk membangun Negara. Oleh karena itu, waktu yang tepat adalah Sedini mungkin".
H.Masri juga mengatakan," bahwa kegagalan penanaman karakter pada seseorang anak sejak usia dini, akan memicu terbentuknya pribadi yang bermasalah di masa dewasa kelak".
"Selain itu, menanamkan moral kepada generasi muda adalah usaha yang strategis. Usia dini merupakan masa kritis bagi pembentukan karakter seseorang, rentang usia 0-6 tahun adalah masa emas setiap anak. Dimana anak mampu menyerap informasi dengan baik sebanyak 80%".
"Penanaman moral melalui pendidikan karakter sedini mungkin kepada anak adalah kunci utama membangun bangsa. Dan anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter ini terwujud apabila anak tumbuh dilingkungan yang berkarakter pula, dimana fitrah anak dapat dikembangkan secara optimal".
Tentunya ini memerlukan peran serta semua pihak terlibat baik pihak sekolah, guru, lingkungan dan terutama orangtua. Karena orangtua adalah pendidik pertama si anak.
Menurut Jupri Nasution, kegiatan ini sangat baik dilakukan, mengingat kondisi keadaan wawasan kebangsaan pada diri anak bangsa mulai pudar dan hampir pada jurang kehancuran serta ikatan nilai-nilai kebangsaan telah longgar dan berada dititik rendah.
"Keadaan ini ditandai dengan adanya sikap hura-hura, kekerasan, keinginan untuk memenuhi ambisi pribadi dan kelompok dengan mengabaikan orang lain. Dan, banyaknya generasi muda telah mulai meninggalkan dan bahkan melupakan nilai-nilai pancasila," ujarnya.
Siswa-siswa SMA Negeri 1 Sosa antara lain Isnanul, Rosania, dan Yulia Ernanda mengaku dengan mengikuti kegiatan ini sudah lebih memahami tentang bertata negara dan menambah wawasan seputar dunia pendidikan dan kebangsaan. Sehingga, termotivasi belajar lebih giat lagi.
Sementara itu, Serma Janter Siahaan dalam kesempatannya mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan non fisik Satgas TMMD ke-105 Kodim 0212/TS. Dengan diselenggarakan asistensi dan penyuluhan ini, diharapkan kembali menggugah kepribadian generasi muda agar memiliki karakter mandiri serta bertanggung jawab.
"Munculnya krisis multi dimensi yang antara lain krisis jati diri serta krisis karakter menjadi permasalahan juga tantangan generasi muda. Padahal, anak muda kekinian merupakan calon pemimpin masa depan. Kepribadiannya turut mempengaruhi nasib bangsa di masa akan datang," tegasnya.
Siswa-siswa SMA Negeri 1 Sosa antara lain Isnanul, Rosania, dan Yulia Ernanda mengaku dengan mengikuti kegiatan ini sudah lebih memahami tentang bertata negara dan menambah wawasan seputar dunia pendidikan dan kebangsaan. Sehingga, termotivasi belajar lebih giat lagi. (Liber sihotang)
