Tak ayal, pernyataan di gelontorkan oleh Kabag Humas Setdakab Bener Meriah Wahidi, Spd, "bahwa kegiatan tersebut dari tingkat I (satu) Provinsi Aceh, Kabupaten Bener Meriah hanya sebagai tamu fasilitator tempat saja."
Sebelumnya, rekan-rekan insan pers dari berbagai media Cetak, Online dan Elektronik di undang pada Senin Tanggal 8 Juli 2019, untuk Konferensi Pers bersama Bupati Tgk Sarkawi, saat meninjau persiapan stan dan pembukaan PIPMG se-Aceh itu, kiranya kontribusi pemberitaan yang konstruktif dapat di publikasikan oleh para awak insan pers di berbagai media.
Namun, kerja keras dari insan pers Bener Meriah, yang tak mengenal teriknya matahari dan guyuran hujan membasahi tubuh, hanya untuk mempublikasikan kegiatan PIPMG se-Aceh itu, yang dari awal di buka oleh Bupati Tgk Sarkawi hingga akhir penutupannya oleh Gubernur Aceh, berujung 'getir' dan hanya di hargai dengan bahasa sebatas 'Bombon' oleh Kabag Humas Setdakab Bener Meriah Wahidi, Spd itu.
Spontanitas puluhan insan pers Bener Meriah langsung mengkonfrontir dan tidak terima akan bahasa yang di lontarkan oleh Wahidi. Merasa bersalah akan ucapan Wahidi, dengan tampak mimik sendu Wahidipun meminta maaf akan bahasanya yang kekanakan itu pada puluhan insan pers bener meriah, saat di pendopo satu Bupati.
Ironisnya, Dinas DPMK Kabupaten Bener Meriah sendiri telah mengeluarkan bazet peliputan untuk rekan-rekan insan pers dalam kontribusi pemberitaan PIPMG itu. Sehingga (Senin-red), puluhan insan pers Bener Meriah itu akan menemui Kadis DPMK Kabupaten Bener Meriah Drh. Sofian, terkait besarnya anggaran dana yang di berikan oleh dinas DPMK itu sebagai konstruktif terhadap insan pers yang telah berkontribusi dalam pemberitaan melalui Kabag Humas Setdakab Bener Meriah Wahidi, Spd. (Bersambung)
