GARA-GARA PROTES RUMAHNYA TERENDAN BANJIR AKIBAT BANGUNAN PABRIK MILIK ASENG.


harianfikiransumut.com : Langkat - Ramadhan tahun ini Ismail warga Desa Batu Malenggang,rumah Ismail berketepatan bersebelahan dengan pembanggunan pabrik milik Aseng yang dibangun sejak satu tahun lalu.

Memisahkan ismail dengan empat orang anaknya, ismail yang bersetatus duda kini pasrah saat dirinya dibawa petugas reskrim Polres harus mendekam di Tahanan Polres Langkat.

24 hari lalu berawal dari musibah ini, ismail yang juga pekerja sebagai buruh bangunan di pabrik, menyampaikan protes untuk disampaikan kepada orang kepercayaan aseng pemilik  pabrik menyampaikan kalau rumahnya terendam air yang berasal dari pabrik akibat guyuran hujan yang sangat lebat.

Ironisnya, salah seorang pekerja lainnya melarang rekannya untuk  memberitahukan kepada aseng.

Mendengar rekannya menolak untuk memberitahukan ke pada pemilik pabrik,akhirnys terjadi pertengkaran antara ismail dengan seorang pekerja,adujotospun terjadi hingga sampai terjadi bergumul dan akhirnya pertekelahianpun dapat dipisahkan oleh seorang mandor.

Peristiwa perkelahian antara ismail dengan rekan kerja itu tidak berakhir sampai disini , ternyata oknum pekerja tersebut membuat laporan ke polres langkat atas tuduhan kasus peganiayaan hingga berita ini di turunkan, ismailpun ditangkap dan saat ini dalam proses hukum di polres langkat.

Anak-anak ismail yang masih kecil kini berjuang untuk hidup dan mencari pertolongan agar sang ayah dapat pulang untuk mendampinginya serta dapat berkumpul berlebaran bersama.

Keperihatinan masyarakat setempat yang tak tega melihat anak-anak Ismail,akhirnya masyarakatpun membawa sang anak menemui Mas'ud,S.H,M.H, selaku Pegacara pada kantor hukum pegacara rakyat.

Mas'ud,s.H,M.H saat di konfirmasi harianfikiransumut.com membenarkan , Ya,,Saya akan bantu untuk mendampingi dan memperjuangkan hak hukum ismail di pengadilan nanti.

Tidak sampai disini saja,ujar Mas'ud,s.H,M.H,saya juga akan mengugat ijin Amdal dan ijin Lingkungan Pabrik secara perdata.

Saya heran megapa Pemerintah daerah semudah itu memberi ijin bukankah lokasi pabrik merupakan areal pemukiman warga.  Saya berharap Agar mereka dapat meghargai hak orang lain apa lagi jiran tetangga pabrik,ujar Mas'ud,s.H,M.H.(Belly)
Komentar

Berita Terkini