Kondisi bangunan jembatan yang selama ini digunakan warga khususnya yang keluar masuk ke daerah kecamatan sungai sembilan kondisinya sudah tidak layak dan harus ada perbaikan.
Sebab setiap waktu siang dan malam jembatan ini sarat dilalui mobil pengangkut buah sawit hasil petani warga termasuk bisnis kayu diduga hasil rambahan dari hutan daerah batu teritip melintasi jembatan tersebut sehingga semakin memperparah jembatan yang tergolong yang sudah tua. Masyarakat merasa was-was dan sangat khawatir bangunan jembatan darurat ini bisa roboh karena belum ada perbaikan.
Warga masyarakat yang ada di daerah sungai sembilan termasuk yang berada di kawasan daerah sungai teras dan daerah pekan jum’at kelurahan basilam baru sudah menantikan adanya perhatian dan kepedulian pemerintah agar membangun jembatan permanen.
Sebab selama ini jembatan yang terbuat dari kayu tidak mungkin lagi bisa bertahan lama karena kondisinya sebagian dari kayu jembatan ada yang lapuk ditambah lagi banyaknya mobil pengangkut kayu olahan diduga ilegal termasuk pengangkut sawit hasil panen warga yang bertonase rata-rata diatas 10 ton semuanya melintasi jembatan tersebut sehingga sangat dikhawatirkan bisa bakal ambruk.
Sesuai fakta dilapangan pengguna jalan lintas simpang pulai menuju daerah batu teritip cukup padat dan ditambah lagi banyaknya mobil pengangkut buah sawit siang dan malam harus melalui jembatan sungai teras dan jembatan pekan jum’at.
Kondisi saat ini bangunan jembatan terbuat dari kayu banyak masyarakat mengkhawatirkan akan rusak fatal akibat tidak adanya perbaikan karena itu masyarakat di daerah sungai teras dan pekan jum’at kel. Basilam baru kec. Sungai sembilan kota dumai minta kepada pemerintah untuk membangun jembatan permanen. Sampai berita ini dikirimkan ke redaksi dinas PU prov. Riau belum dapat dikonfirmasi. (Rds/Tenk)
