Rutan siak over kapasitas, Pemerintah diminta Berikan Perhatian.

harianfikiransumut.com--Siak :
Lembaga rumah tahanan kelas 2b Siak dinilai over kapasitas karna banyak tingkat pelanggaran di daerah itu untuk itu pemerintah dalam hal ini agar memperhatikan rutan serta mengambil tindakan barangkali untuk menambah ruangan baru atau memperluas area agar tidak terjadi pembludakan yang menjadi pemicu para narapida berdesak desak sehingga menimbulkan hal hal yang tidak di inginkan seperti yang pernah terjadi di area wilayah yang lain, tandas Gatot Kepala Rutan kelas llB Siak.

Saya mengharapkam pemerintah melalui kementerian agar dapat bertindak cepat serta mencari solusi yg terbaik untuk lokasi  pembinaan para napi ini.

Sambungnya lagi, kapasitas rutan saat ini seharusnya di huni 128 orang namun akibat banyak nya pelaku kriminal sehingga membludak lebih kurang 600orang yang terdari block per block baik wanita maupun pria jadi pihak rutan meminta agar mencari solusi untuk mengatasi permasalahan ini, karna bisa berakibat buruk kedepan nantinya.

Kita tidak mau terjadi hal yang bisa memicu permasalahan, lebih baik kita preventif nya aja dari pada bertindak setelah terjadi.

Salah satu pengunjung yang mengaku bernama sahat silalahi ketika di tanya kami saja kalau mau membesuk merasa gerah pak, untuk proses besuk harus daftar dulu ke bagian administrasi disitu kita ngantri pak, karna banyak orang yang besuk sampai menyita waktu kurang lebih dari 1jam, katanya.

Jadi kami sebagai keluarga yang datang dari jauh yang harus sabar menunggu giliran sejauh ini, setiap keluarga kami membesuk tidak pernah di persulit dan tidak ada pungutan biaya hanya saja pemeriksaan yang ketat tutur sahat.

Sementara salah satu tahanan yg hanya menunggu beberapa bulan lagi bebas biasa di sebut tamping katanya kalau rutan ini pak muatan nya sangat padat kami semua berdesakan walaupun ada pertengkaran kecil2an itu biasa di dalam pak dan tidak ada masalah, semua aman dan terkendali.

Ini semua berkat kerja keras pak mulyadi KPR Rutan kelas II B siak yg bisa mengayomi dan membina kami semua para napi disini diarahkan ke agama pak, jikalau beragama Islam, insya Allah mampu membaca Al Qur'an serta di ajarkan pula untuk memahami tentang agama demikian juga agama lain, terangnya.

Kedepan, kalau saya bebas dengan keinginan yg teguh tidak akan pernah lagi kemari saya akan bertaubat disinilah saya di uji pak tandasnya dengan nada sedih.(Dana/Duliater)
Komentar

Berita Terkini