Wali Murid ,Tindakan Wakasek SMANI Dengan Inisial IS. SPd diduga Melalukan Pungli

harianfikiransumut.com - Kualuh Leidong : Dunia pendidikan di Labuhanbatu Utara tercoreng kembali, akibat ulah Wakasek bidang kesiswaan yang bernisial I. S. SPd yang diduga telah melakukan pengutipan liar di  SMANI Kualuh Leidong Kabupaten Labuhanbatu Utara.  KTS (Kartu Tanda Siswa) dan atribut.
Pungutan liar dilakukannya tanpa ada musyawarah terlebih dahulu antara pihak Comite sekolah dan wali murid. Besar uang KTS, (kartu Tanda Siswa)  Rp. 15.000/siswa dan untuk Atribut Rp 27.000/siswa.

Wali murid yang tidak mau ditulis nama nya kepada wartawan menyebutkan, "sangat keberatan atas tindakan Wakasek bidang kesiswaan yang telah melakukan pemungutan sebesar itu. Padahal untuk KTA dan atribut seharusnya dana BOS yang membiayainya," ujarnya. Lebih jauh ia membeberkan kekecewaannya, kita bayangkan jumlah siswa kelas X-XI  300 lebih.

Kalau kita kalikan berapa besarnya uang pungutan yang bakal di raupnya.Bagaimana atribut yang masih bisa dipakai. Apa harus di buang gara-gara ada yang baru. Itu namanya pemborosan dan tak logika,"terangnya kesal.ketua Comite Syafrin Ritonga SH,saat dimintai keterangan kepada wartawan menjelaskan, pengutipan ini tanpa ada musyawarah antara wali murid dan pihak terkait.

Saya baru tau ketika beberapa org tua siswa datang menemui saya dan bertanya permasalahan ini. Menurut saya, pungutan yang di lakukan oleh oknum Wakasek ini sudah termasuk  kategori pungutan liar dan pungli. Menurutnya, " nilai yang ditetapkannya sudah terlampau mahal kalau untuk sekedar pembuatan KTS (kartu Tanda Siswa),"ujar Safrin.

Kasek Drs. Edward Gunawan sianipar saat di komfirmasi melalui hand phone milik pribadinya kepada wartawan  menjelaskan, "memang benar ada terjadi pengutipan uang untuk pembuatan KTS sebesar Rp 15.000, Namun,saya tidak mengetahui sudah ada koordinasi antara wakasek, comite dan orang tua siswa.

Dan saya merasa heran juga pak kalau ada lagi pengutipan tentang atribut sekolah terangnya.Besok hari senin akan saya tanyakan kepada wakasek prihal ini sembari menutup telephon selullernya. Sampai berita ini di tulis wakasek yang sebelumnya oleh wartawan sudah di komfirmasi melalui via SMS belum juga membrikan jawaban. (TIM)
Komentar

Berita Terkini