Masyarakat dalam hal ini sudah sangat jenuh memberikan kontribusi ke pihak pemerintak kota padangsidimpuan melalui pembayaran parkir setiap harinya baik melalui parkir kenderaan roda dua, tiga dan empat namun para juru parkir seenaknya meminta uang parkir " Tanpa karcis resmi dari dinas Perhubungan" pertanyaannya " Kemana uang parkir kami itu di setor oleh pihak juru parkir".
Oleh karena itu beban dan tanggung jawab Dinas Perhubungan itu sangat berat bukan semata mata menerima upeti dari petugas parkir.yang ironisnya lagi setelah di berikan pembinaan oleh pihak polres justru si tukang parkir dan dinas perhubungan malah enak enak terus meminta uang parkir tanpa ada karcis korporasi dan tidak ada surat tugas yang resmi dari pemerintah kota padangsidimpuan, sebagai contoh nya di jalan Thamrin masih ada Parkir di kiri kanan jalan yang mempersempit jalan, kemudian di pasar impres Padang Matinggi/kelurahan Aek tampang si tukang parkir seenaknya saja meminta uang parkir tanpa ada dokumen resmi dari pemko padangsidimpuan.
Ketika di kompirmasi seputar jumlah titik parkir, jumlah setoran, siapa saja juru parkir dan Danru parkir dan peraturan yang mengatur tentang Parkir Kasi Parkir pada dinas perhubungan Mora Ongku.Hsb enggan dan merasa bukan dianya seorang kasi Parkir pada dinas Perhubungan, malah pertanyaan itu di alihkan kepada bendahara si penerima" coba tanyakan langsung siapa saja yang menyetor kepadanya sebutnya". Miris rasanya kalau seorang kasi Parkir tidak tahu tugas yang di embannya.(AH)
