“BISNIS ESEK-ESEK, TARIF BAYARAN MENURUN”. DIDUGA DAMPAK FAKTOR EKONOMI MEROSOT. WARUNG REMANG-REMANG SEBAIKNYA DITERTIBKAN

harianfikiransumut.com - Dumai : Sorotan masyarakat akhir-akhir ini kian memuncak terhadap menjamurnya tumbuh warung remang-remang. Kehadiran warung yang menjamur diduga jadi tempat mangkal para wanita aduhai yang berprofesi esek-esek. Sorotan banyak kalangan dipicu aktifitas warung remang-remang yang terkesan sepertinya ada pembiaran.

Informasi diperoleh dilapangan, keberadaan warung remang-remang ini membuat warga gerah.

Tetapi tidak dapat berbuat banyak lantaran yang berwenang untuk menertibkannya adalah pihak aparat berwajib, namun sampai sekarang aktifitas bisnis prostitusi terselubung didaerah bundaran tetap marak ujar beberapa anggota warga pada awak media ini yang minta tidak ditulis namanya dikoran.

Keterangan diperoleh dilapangan, sebagian besar warga tetap menjadi khawatir dan merasa was-was akibat aktifitas warung-warung yang menjadi ajang bisnis indehoi tersebut. Hal tersebut juga disoroti beberapa anggota warga dekat pasar bundaran kel. Bukit batrem kec. Dumai timur.

Kami merasa tidak nyaman akibat aktifitas tempat-tempat hiburan yang nyata-nyata didalamnya ada menjajakan wanita-wanita penghibur sebut warga tadi saat bincang-bincang dengan awak media ini jum’at kemarin 18/1 dilapangan.

Warga didaerah ini sudah resah dan sudah saatnya ada tindakan tegas dari pihak berwajib kata warga tersebut yang tidak bersedia diketahui namanya. Menurutnya perlu ada langkah konkrit, satpol PP dan kepolisian harus bertindak tegas cetus warga itu mengakhiri.

Penelusuran awak media ini dilapangan, bahwa dalam kurun waktu 1 tahun terakhir ini bisnis wanita penghibur dibeberapa lokasi ajang prostitusi terselubung tetap marak. Hal itu terpantau seperti dibeberapa warung remang-remang di rawa panjang daerah perbatasan dumai – kab. Bengkalis. Kehadiran lokasi ajang maksiat disana menjamur termasuk juga didaerah bundaran dumai.

Dilokasi beberapa wanita penghibur saat bincang-bincang mengatakan penjelasannya terkesan cukup menarik perhatian. Sebab pengakuan dari wanita-wanita aduhai itu bahwa akhir-akhir ini penghasilan jatuh merosot karena tamu yang datang hanya sekedar minum tuak dan bir katanya.

Tamu itupun kehadirannya sebatas santai dan minum-minum kebanyakan, “mungkin kangker” atau kantongnya kering ucap beberapa wanita aduhai yang mengaku bernama Yal, Les dan Kat. Disebutkannya saat sekarang memang tamu tetap ada datang siang dan malam, jika diajak kencan banyak yang tidak respon meskipun tarif sudah tawar menawar ujar wanita berparas cantik tersebut.

Namun demi kebutuhan bagaimanalah cara agar dapat duit, kita rela tawar menawar soal tarif bayaran katanya. Namun berbeda bang, kalau ukuran boking 1 hari 1 malam memang bayarannya jauh lebih tinggi  ucapnya mengakhiri. (rds/duliater)
Komentar

Berita Terkini