Tersumbatnya Parit Milik Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit, Ratusan Ha Sawah Terendam Banjir

harianfikiransumut.com - Aceh Tamiang : Hujan deras berdurasi kurang lebih lima (5) jam, ratusan hektar lahan pertanian tanaman padi serta perumahan warga Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiabg tergenang banjir. (3/12/2018).

Akibat derasnya hujan menguyur Kabupaten Aceh Tamiang pada (27/II/2018) yang lalu, tercatat 390 Ha lahan persawah milik warga terendam banjir. 

Persawahan warga yang berlokasi di Kampung Alur Baung, Paya Meta, Paya Bujok, Paya We, Alur Bemban, Medang Ara, Pahlawan, Johar dan Kampung Bundar di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang habis teredam.

Menanggapi hal tersebut, Jum'at(30/II/) Sekitar pukul 09.00 Wib hingga pukul 12.15 Wib, Team yang terdiri dari Zulfikar, SP Camat Karang Baru, Rinaldy Afrizal, S.Pd, Ketua KTNA Kecamatan Karang Baru, Nuraini, SP, Koordinator BPP Kecamatan Karang Baru, Saniah, SP (Mantri Tani), Desi Indriani Staff Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Perkebunan, Staff PHP, PPL, Junaidi selaku tokoh masyarakat serta Datok penghulu Kampung Paya Meta bersama petani meninjau langsung lokasi sawah yang telah terendam air beberapa hari yang lalu.

Kemudian, dilanjutkan dengan melihat jalur parit serta tanggul yang diduga sebagai penyebab meluapnya air, sehingga membanjiri lahan pesawahan milik petani di beberapa Kampung tersebut.

Dampak dari Banjir tersebut, diperkirakan seluas 390 Ha lahan sawah mengalami rusak parah, sedangkan 600 Ha lainnya mengalami rusak ringan di 9 (sembilan) wilayah Kampung dalam Kecamatan Karang Baru.

Dari fakta dilapangan yang ditemukan, team menduga kuat penyebab air mengenangi areal persawahan dan pemukiman warga dikarenakan kondisi paret milik PT. Socfindo sepanjang 7 Km dengan Lebar 4 Meter dan PTPN 1 Tj. Seumantoh selanjang 5 Km dengan lebar 4 Meter mengalami kedangkalan yang dipenuhi oleh sampah dan enceng gondok serta rerumputan.

Zulfikar, SP Camat Karang Baru mengatakan, jika Kondisi paret tersumbat tidak segera diatasi, berkemungkinan, ancaman banjir dilahan pesawahan akan terulang lagi.

Oleh karena itu, diharapkan kepada perusahaan - perusahaan pemegang izin HGU yang jaringan paritnya berdekatan dengan pemukiman penduduk mauoun lahan pertanian masyarakat, agar kiranya melakukan perawatan secara rutin terhadap saluran/paritnya disertai dengan penambagan pintu - pintu pengendalian air, pintanya.

Begitu juga, kepada masyarakat diharapkan untuk melakukan pembersihan dan perawatan saluran/paret yang berada dalam Kampung, diperkarangan rumah dan juga saluran di lahan sawahnya masing - masing, himbau Camat Karang Baru.

Selanjutnya, Riinaldy Afrizal, SP. d Ketua KTNA Kec. Karang Baru juga menyampaikan, Kondisi sawah yang terendam banjir seluas 390 Ha, jika tanaman padi tersebut sampai mati, maka petani sawah mengalami kerugian mencapai sebesar Rp. 1,170.000.000. Sedangkan sawah yang gagal panen dengan luas 35 Ha, diperkirakan petani mengalami kerugian sebesar Rp. 525.000.000, terangnya.

Sementara Sugiono, SH (Wakil Ketua 1 KTNA Aceh Tamiang pada Media ini mengatakan, beliau berharap agar perusahaan Socfindo dan PTPN 1 Tj. Seumamtoh dapat segera menata kembali fungsi parit yang berdekatan dengan lahan pesawahan, jika keadaan parit terus dibiarkan dengan kondisinya seperti saat ini, tentunya petani dan pemukiman warga akan mengalami hal yang serupa, ucapnya.

Dari hasil pertemuan yang telah dilakukan bersama Pengurus Kelompok Tani di Karang Baru, KTNA, Dinas Pertanian dan Camat Krarang Baru, ianya berencana dalam waktu dekat akan beraudiensi dengan Bupati Aceh Tamiang untuk menyampaikan tentang persoalan yang dialami oleh para petani sawah dan warga yang mengalami kebanjiran, sebutnya mengakhiri,(pakar).
Komentar

Berita Terkini