Selanjutnya Yulita menambahkan, "sistem pelayanan Asuh dan Bersyariah tersebut, dengan cara merawat dua orang pasien yang di dampingi satu orang perawat pelayanan, agar pelayanan terhadap pasien dapat maksimal dan memuaskan secara efektif guna mewujudkan pelayan dasar kesehatan menurut standar yang ada", hal tersebut di sampaikan Kabid Pelayanan ke Perawatan RSUD Muyang Kute, Yulita.
Saat ini, kendala dari sisi pelayanan keperawatan dikarenakan terbatasnya tenaga perawat di RSUD Muyang Kute, dan pihak RSUD sendiri sudah pernah mengajukan untuk penambahan tenaga keperawatan sebanyak 100 orang lebih kepada Pemerintah Daerah setempat melaui BKD, namun sampai saat ini, hal itu belum juga dapat terealisasi dari Pemerintah Daerah untuk penambahan tenaga keperawatan baik dari PNS maupun keperawatan tenaga honor", terang Yulita.
Lebih lanjut, Kabid Pelayanan Keperawatan, Yulita Anggraini menerangkan, "saat ini kita telah menggondok pelayanan perawatan secara "Syariah", artinya perawatan dan pelayanan tersebut akan dipisahkan dengan ruang pria dan wanita, termasuk setiap pasien akan di bimbingan rohaniawan secara islami disaat pasien tersebut membutuhkannya, dan usulan program ini sudah di setujui oleh Direktur RSUD Muyang Kute, Dr. Arwin Munawariko, SpOG", imbuhnya.
Hal ini telah di bahas kepada Pemerintah Daerah, melalui Dinas Syariah Islam, MPU, MPD untuk dapat di dukung serta di wujudkan, demi peningkatan kwalitas pelayanan keperawatan terhadap pasien secara universal sesuai Standar Operasional Pelayanan (SOP), tambah Yulita Anggraini SKM. M. Kes. (Red)
