Miris! Pasien Sekarat, Pelayanan RSUD Muyang Kute Lambat *Tak Lama Pasien Meninggal*

harianfikiransumut.com - Bener Meriah : Seorang pasien Andre 45 Tahun, warga Pante Raya Kabupaten Bener Meriah yang menderita hipertensi, dan penyakit gula kronis saat itu sudah dalam keadaan kritis, namun saat pasien tiba di RSUD Muyang Kute pada pukul 10.00 WIB, pasien langsung di tangani di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan seterusnya pasien tersebut di bawa ke dalam ruangan penyakit dalam (Melur) pada malam Rabu 22 November 2018, pukul 01.00 WIB.

Mirisnya, kondisi pasien tersebut sudah dalam keadaan kritis, namun Dokter yang menanggulangi pasien itu mengarahkan pasien agar di bawa ke ruangan penyakit dalam, sedangkan kondisi pasien yang lagi sekarat seharusnya di bawa ke ruang ICU bukan di ruang penyakit dalam "Melur", ungkap kekesesalan Indra selaku adik kandung pasien itu, pada media online harianfikiransumut.com, Jumat (23/11/2018). Parahnya lagi, para perawat tidak ada satupun di dalam ruangan penyakit dalam tersebut, sehingga wajar pihak keluarga merasa kesal atas pelayanan bobrok Rumah Sakit Umum Muyang Kute Kabupaten Bener Meriah, yang lambat dan dalam menangi pasien", tambahnya.

Lebih lanjut, Indra menjelaskan "saat itu pasien telah kritis sekali, dan pihak keluarga pasien berharap secepatnya di tangani oleh dokter, setidaknya secara pencegahan (preventif), agar pasien tidak hipertensi dan skala gula yang diderita oleh pasien dapat di tangani oleh dokter, bukan mengabaikan pasien yang kondisinya telah kritis", paparnya.

Terkait pelayanan medis lambat dan terkesan pasien kritis tersebut di terlantarkan, Kabid Pelayanan Medis RSUD Muyang Kute Kabupaten Bener Meriah, Dokter Sri Tabah Hati, menerangkan, "Jika pihak keluarga ingin melakukan komplin atau merasa kurang puas terhadap pelayanan medis di RSUD Muyang Kute, boleh ke unit pengaduan yang nantinya akan dilakukan secara berjenjang atas penanggan pelayanan tersebut", terang dokter Sri Tabah Hati di ruang kerjanya, Jumat (23/11/2018).

Lebih lanjut Dokter Sri Tabah Hati menambah akan, "Pihaknya akan berkoordinasi dengan perawat ruangan yang bertugas di penyakit dalam serta Kabid Pelayanan Medis atas insenden pelayanan terhadap pasien yang di terlantarkan dan terkesan di abaikan, hal itu nantinya kita bahas pada hari Senin, karena besok (Sabtu-Red) administrasi perkantoran libur", jelas Sri yang di dampinggi beberapa Dokter dan Staf RSUD Muyang Kute.

Disisi lain, Koordinator LSM Pukes Bener Meriah, Drs. S. Zheta megecam atas penelantaran pasien yang masih dalam keadaan kritis, tidak di tangani di ruang ICU, tetapi malah sebaliknya pasien di tempatkan diruang perawatan penyakit dalam, tanpa ada penanganan medis secara efektif.

Ironisnya lagi, parawat yang bertugas di ruangan "Melur" itu, tidak ada satupun yang menanganinya, sehungga pihak keluarga mengedor pintu perawat, barulah pihak perawat tersebut menangani pasien dan di bawa ke ruang ICU, yang tak lama berselang pasien Andre itu, menghembuskan nafas terakhirnya. Tidak mendahuli Tuhan, jika pasien yang kritis itu di tangani dengan cepat oleh Tim Medis di ruang ICU, maka pasien tersebut dapat terbantu, ungkap kekesalan Zheta terhadap pelayan medis di Rumah Sakit Umum Daerah Muyang Kute Kabupaten Bener Meriah, yang lamban dan terkesan leha-leha terhadap pasien yang lagi kritis, tutur Zheta. (Dasa)
Komentar

Berita Terkini