Temu Ramah Dengan Masyarakat : AHY Minta Masyarakat Langkat Dukung Rudi Hartono Bangun Jadi Bupati

Stabat- harianfikiransumut.com : Gedung PKK Langkat penuh sesak setelah AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) dan istri datang  untuk melakukan temu ramah dan shilaturrahmi dengan ribuan warga masyarakat bersama para pengurus dan kader Partai Demokrat Kabupaten Langkat.  Dalam kesempatan itu, AHY didampingi istri tercinta, Anisa Pohan, Calon Bupati Langkat H, Rudi Hartono, Musa Rajekshah dan istri, Sri Ayu Mihari serta Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto, T. Rifki Hafsah Anggota DPR RI dari Aceh, Sid Assegaf Anggota DPR RI dari Riau serta Taufik Hidyat mantan atlit bulutangkis yang kini jadi kader Partai Demokrat dan Ketua DPC. Partai Demokrat Langkat Johan Bangun.
AHY meminta masyarakat untuk mendukung Musa Rajekshah (Ijeck) yang akan maju sebagai Calon Gubernur Sumatera Utara dan H. Rudi Hartono Bangun yang akan maju sebagai Calon Bupati Langkat dalam Pilkada Serentak yang akan digelar pada tanggal 27 Juni 2018 yang akan datang, sebab mereka adalah tokoh- tokoh yang sudah dikenal dan sudah memiliki reputasi yang baik

   
“ Ya, mereka  adalah tokoh- tokoh yang sudah pasti bapak dan ibu kenal. Karena itu, saya yakin jika mereka dipercaya untuk memimpin Langkat dan Sumatera Utara ke depan, maka Langkat dan Sumatera Utara akan semakin berkembang dan maju,” ujarnya.

   
Acara tersebut mengambil tema : Perempuan Langkat Punya Cerita. Karena itu, ditampilkan 2 orang perempuan muda yang berprestasi.

   
Yang pertama adalah Ade Khairani, atlit muda taekwondo yang berasal dari Pkl. Susu.  Pelajar Kelas XI SMAN 1 Pkl Susu itu sudah berlatih taekwondo sejak berusia 11 tahun dan sejak awal memang sudah bercita- cita ingin menjadi atlit yang berprestasi.  Cita- cita itu memang sulit untuk diwujudkan, tapi karena disiplin dan giat berlatih serta memiliki semangat yang tinggi, satu demi satu prestasi berhasil diraihnya.

   
“ Yang membanggakan saya saat ini, saya sudah berhasil menjadi atlit PPLP Sumatera Utara.  Padahal, untuk menjadi atliot PPLP itu tentu tidak mudah. Karena itu, pesan saya untuk adik- adik saya, jika ingin berprestasi, jangan ragu dan giatlah berlatih.  Kalau serius, disiplin dan giat berlatih, maka prestasi pasti dapat kita raih,” ujarnya.

   
Harapannya, dia bisa tampil di PON, sehingga bisa mengharumkan nama Sumatera Utara di level nasional. Setelah itu, membawa harum nama Indonesia di even- even internasional. 

 
Yang kedua adalah Halwa Selsi Salvina, penulis cerpen yang masih berusia 17 tahun.  Dia mengaku sudah menulis sejak masih duduk di bangku SMP dan dia pun mengaku bangga, karena bisa menulis hingga bisa menerbitkan sebuah novel.

 
“ Ya, banyak orang menilai usia saya masih terlalu muda untuk menjadi seorang penulis.  Namun, menurut saya usia bukan masalah dan buktinya beberapa waktu yang lalu saya pun berhasil menyelesaikan novel pertama saya,” ujarnya seraya menyerahkan novel itu kepada Anisa Pohan dan Sri Ayu Mihari.

   
Menanggapi hal tersebut, Anisa Pohan pun bercerita.  Saat suaminya aktif sebagai prajurit TNI, Anisa pun aktif sebagai anggota Persit Kartika Cahandra Kirana selama 11 tahun.

Menurutnya, kunci perempuan yang sukses itu adalah hidup sehat dan bahagia.  Bahagia bukan hanya karena memiliki uang yang banyak, tapi karena bisa menjalankan kewajibannya sebagai istri dan ibu yang baik, sekaligus bisa berkarya dan berbuat sesuai dengan bidang yang disukainya.

   
“ Ya, kalau ibu sukanya marah- marah, maka sudah pasti suaminya bete.  Akibatnya, bahtera rumah tangga bisa terganggu, karena  tidak ada kebahagiaan di dalamnya. Saya sendiri, selain mengurus suami dan anak- anak, menyempatkan diri untuk kuliah dan aktif di yayasan yang saya bentuk khusus untuk membantu memberdayakan kaum perempuan dan anak- anak. Bahkan, sejak umur 14 tahun saya sudah bekerja mencari nafkah dengan terjun menjadi model. Jadi, ibu- ibu juga harus aktif, misalnya di pengajian atau di kegiatan seni dan olahraga. Jadi, tidak hanya diam di rumah, sehingga sukanya hanya menggosip, menceritakan teman sendiri,” ujarnya.

 
Hanya saja, dia pun menambahkan, segala sesuatunya harus disesuiakan dengan situasi dan kondisi yang ada. Jadi, kalau tidak memungkinkan ya jangan dipaksakan.

 
Sementara AHY menambahkan, perempuan Indonesia saat ini memang sudah maju dan sudah sejajar dengan kaum laki- laki.  Buktinya, bukan hanya menjadi atlit, kaum perempuan kita juga ada yang terjun sebagai pekerja seni, pelaku UKM, pengrajin dan pengusaha.

   
Bahkan, banyak pula yang jadi diplomat, tentara, Polisi, guru, dosen dan pejabat negara. “ Itu jelas membanggakan kita semua. Bahkan, untuk menunjukkan keseriusan Pemerintah terhadap pemberdayaan kaum perempuan, telah lama dibentuk kementerian Pemberdayaan perempuan. Karena itu, jangan lagi pandang remeh kaum perempuan kita,” ujarnya.  (BB)




Komentar

Berita Terkini